Kamis, 19 Februari 2015

METODE KUANTITATIF DAN APLIKASI STATISTIK BISNIS



TUGAS UJIAN AKHIR SMESTER
METODE KUANTITATIF DAN APLIKASI STATISTIK BISNIS

(KORELASI DAN REGRESI)

Oleh:
Amrillah


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Tugas Ujian Akhir Smester Metode Kuantitatif dan Aplikasi Statistik Bisnis ini dapat diselesaikan ”
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan bapak dosen pengampu yang memberikan sumbangan pemikiran, motivasi, dan sebagainya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tugas ini jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari dosen mata kuliah dan rekan-rekan untuk kesempurnaan penulisan makalah ini.


Mataram, November 2014

Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Suatu variabel dikatakan memiliki hubungan dengan variabel lain jika perubahan satu variabel diikuti dengan perubahan variabel lain. Jika arah perubahannya searah maka kedua variabel memiliki korelasi positif. Sebaliknya, jika perubahannya berlawanan arah, kedua variabel tersebut memiliki korelasi negatif. Jika perubahan variabel tidak diikuti oleh perubahan variabel yang lain maka dikatakan bahwa variabel-variabel tersebut tidak saling berkorelasi. Besarnya perubahan suatu variabel yang diikuti dengan perubahan variabel yang lain dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.
Sifat-sifat koefisien korelasi:
1.      Nilai koefisien korelasi bersifat simetris.
2.      Besarnya koefisien korelasi antara -1 sampai dengan 1
3.      Koefisien korelasi hanya menggambarkan keeratan hubungan antar variabel tetapi tidak menggambarkan kekuatan kausalitas (sebab-akibat)
4.      Koefisien korelasi tidak terpengaruh oleh nilai orijin dan nilai skala
5.      Koefisien korelasi hanya dapat digunakan untuk menggambarkan keeratan hubungan yang bersifat linear, dan tidak mampu menggambarkan hubungna yanb bersifat non-linear.
Dalam kaitannya dengan analisis regresi, analisis korelasi biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat ketepatan garis regresi (persamaan regresi) dengan nilai riil variabel dependennya. Jika nilai yang diperoleh berdasarkan persamaan regresi memiliki korelasi yang kuat dengan nilai riil variabel dependennya maka dikatakan bahwa garis regresi (persamaan regresi) tersebut memiliki tingkat ketepatan (goodness of fit) yang tinggi.
Analisis korelasi memiliki berbagai jenis. Penggunaannya harus sesuai dengan karakteristik data yang akan dianalisis. Jika data memiliki skala pengukuran interval atau rasio maka digukan analisis korelasi Product Moment (Pearson), sedangkan jika data memiliki skala pengukuran ordinal maka digunakan korelasi Rank Spearman atau Kendall Tau. Jika datanya berupa data kategorial maka kita dapat menggunakan analisis Chi Square yang kemudian ditransformasikan ke Koefisien Kontigensi. Penjelasan korelasi Product Moment (Pearson) dan korelasi Rank Spearmen adalah sebagai berikut:
a.       Koefisien korelasi bivariate/product moment Pearson
Mengukur keeratan hubungan di antara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate). Perhitungan ini mensyaratkan bahwa populasi asal sampel mempunyai dua varian dan berdistribusi normal. Korelasi Pearson banyak digunakan untuk mengukur korelasi data interval atau rasio.
b.      Korelasi peringkat Spearman (Rank-Spearman) dan Kendall
Lebih mengukur keeratan hubungan antara peringkat-peringkat dibandingkan hasil pengamatan itu sendiri (seperti pada korelasi Pearson). Perhitungan korelasi ini dapat digunakan untuk menghitung koefisien korelasi pada data ordinal dan penggunaan asosiasi pada statistik non parametrik.
 Adapun kategori koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut (Suliyanto, 2011: 16):
Tabel 1. Kriteria Koefisien Korelasi
Nilai r
Kriteria
0,00 – 0,29
Korelasi sangat lemah
0,30 – 0,49
Korelasi lemah
0,50 – 0,69
Korelasi cukup
0,70 – 0,79
Korelasi kuat
0,80 – 1,00
Korelasi sangat kuat
Sumber: Suliyanto (2011: 16)
1.2 Regresi
Dalam sejarah matematika regresi dikembangkan pertama kali oleh Gauus seorang ahli matematika pada tahun 1809.Lalu Gilbert Raff menggunakan prinsip ini untuk bertrading saham pertama kali. Konsep yang dipakai untuk menghitung inflasi harga kebutuhan harga pokok. Regresi linier merupakan sebuah indikator teknikal untuk mengukur suatu trend berdasarkan metode statistik. Analisis regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam analisis regresi, variabel yang mempengaruhi disebut variabel independent (variabel bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut variabel dependent (variabel terikat). Jika dalam persamaan regresi hanya terdapat satu variabel terikat,maka disebut sebagai regresi sederhana. Sedangkan jika variabel bebasnya lebih dari satu, maka disebut sebagai persamaan regresi berganda. Analisis korelasi merupakan suatu analisis untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan tersebut. Dapat dibagi menjadi tiga kriteria, mempunyai hubungan positif, mempunyai hubungan negatif dan tidak mempunyai hubungan. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variable terikat. Dalam analisis regresi sederhana, pengaruh satu variabel bebas dapat dibuat persamaan sebagai berikut:
1.2.1 Regresi Linear Sederhana
Untuk menentukan fomula regresi linear sederhana digunakan formula sebagai berikut:
Dimana:

1.2.2 Regresi Linear Berganda
Jika pada regresi sederhana hanya ada satu variabel dependen (Y) dan satu variabel independen (X), maka pada kasus regresi berganda, terdapat satu variable dependen dan lebih dari satu variabel independen. Dalam praktek bisnis, regresi berganda justru lebih banyak digunakan, selain karena banyaknya variabel dalam bisnis yang perlu dianalisis bersama, juga pada banyak kasus regresi berganda lebih relevan digunakan.
Dalam banyak kasus yang menggunakan regresi berganda, pada umumnya jumlah variabel dependen berkisar dua sampai empat variabel. Walaupun secara teoritis dapat digunakan banyak variabel bebas, namun penggunaan lebih dari tujuh variabel independen dianggap akan tidak efektif. Regresi berganda didefinisikan sebagai berikut :
Dimana     : Y = variabel terikat
                    X =variabel bebas
                 a = konstanta, dan
                 b = koefisien korelasi
1.3 Rumusan Masalah
            Berdasarkan pendahuluan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah terdapat korelasi positif beban kerja terhadap burnout Pustakawan di Kota Mataram?
2.      Apakah terdapat korelasi positif antara rata-rata IPK mahasiswa S1 dengan angka penilaian  perusahaan penerima pekerja?
3.      Apakah tingkat pengangguran sipil berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Rill Amerika Serikat?
4.      Apakah terdapat pengaruh positif secara parsial biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya personal selling, dan biaya publisitas terhadap volume penjualan?
5.      Apakah terdapat pengaruh secara simultan biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya personal selling, dan biaya publisitas terhadap volume penjualan?



BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2.1 Korelasi Product Moment (Pearson)
2.1.1 Judul     : Pengaruh Beban Kerja Terhadap Burnout Pustakawan di Kota Mataram
2.1.2 Variabel:
Independen       : Beban Kerja (X)
Dependen          : Burnout (Stres Kerja) (Y)
2.1.3 Data Penelitian:
Data Penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 di lampiran 1.
2.1.4 Analisis
Berikut akan disajikan tabel hasil analisis menggunaka SPSS adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil Perhitungan Korelasi Pearson Pengaruh Beban Kerja Terhadap Burnout Pustakawan di Kota Mataram

Correlations


BEBAN KERJA
BURNOUT
BEBAN KERJA
Pearson Correlation
1
.807**
Sig. (1-tailed)

.000
N
15
15
BURNOUT
Pearson Correlation
.807**
1
Sig. (1-tailed)
.000

N
15
15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Sumber: Romadhoni, 2014 (data diolah)

Pengujian Hipotesis
1.        Pertanyaan
Apakah terdapat korelasi positif antara beban kerja dengan burnout Pustakawan di Kota Mataram?
2.        Hipotesis
a.         H0 = Tidak terdapat korelasi positif antara beban kerja dengan burnout Pustakawan di Kota Mataram.
b.         Ha = terdapat korelasi positif antara beban kerja dengan burnout Pustakawan di Kota Mataram
3.        Kriteria Uji
a.         rhit  ≤ rtab = 0,553 atau sig. > 0,05 artinya tidak ada korelasi
b.         rhit  > rtab = 0,553 atau sig. < 0,05 artinya ada korelasi
4.        Analisis
rhit = 0,807, besarnya nilai koefisien korelasi Produk Moment sebesar 0,807 lebih besar dari r tabel  (0,553) memiliki arti bahwa terdapat korelasi positif yang sangat kuat dan sangat signifikan (terdapat dua “**”) anatara beban kerja dengan burnout Pustakawan di Kota Mataram. Kondisi ini juga ditunjukkan oleh besarnya signifikansi sebesar 0,000 yang lebih besar dari 0,05.
Besarnya nilai r hitung 0,807 (berada diantara rentang 0,80-1,00) berarti bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat antara beban kerja dengan burnout Pustakawan di Kota Mataram.
Koefisien korelasi sebesar 0,807 menunjukkan bahwa keeratan hubungan antara beban kerja dan burnout Pustakawan di Kota Mataram sebesar 0,807 atau 80,7 %. Korelasi antara beban kerja dan burnout bernilai positif berarti hubungan tersebut searah. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan beban kerja akan diikuti oleh peningkatan burnout terhadap Pustakawan di Kota Mataram.
5.        Kesimpulan
Terdapat korelasi positif yang sangat kuat dan sangat signifikan antara beban kerja dengan burnout Pustakawan di Kota Mataram yang ditunjukan oleh besarnya besarnya r hitung lebih besar dari r tabel dan besarnya signifikansi (0,000) lebih kecil dari 0,05.

2.2 Korelasi Rank Spearmen
2.2.1 Judul     : Pengaruh Rata-rata IPK Mahasiswa S1 Beberapa Perguruan Tinggi terhadap Angka Penilaian Perusahaan Penerima Kerja di Amerika Serikat
2.2.2 Variabel:
Independen       : Rata-rata IPK Mahasiswa S1 Perguruan Tinggi (X)
Dependen          : Angka Penilaian Perusahaan Penerima Kerja(Y)
2.2.3 Data Penelitian:
Adapun data penelitian dapat dilihat pada tabel 2 di lampiran 1.
2.2.4. Analisis

Berikut disajikan data hasil olahan data menggunakan SPSS untuk mempermudah melakukan analissi.


Tabel 3. Hasil Perhitungan Korelasi Rank Spearmen Pengaruh Rata-rata IPK Mahasiswa S1 Beberapa Perguruan Tinggi terhadap Angka Penilaian Perusahaan Penerima Kerja di Amerika Serikat
Correlations



IPK RATA-RATA
PERINGKAT CALON
Spearman's rho
IPK RATA-RATA
Correlation Coefficient
1.000
.831**
Sig. (1-tailed)
.
.000
N
15
15
PERINGKAT CALON
Correlation Coefficient
.831**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
15
15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).


Sumber: Gujarati, 2007: 140 (data diolah)

Pengujian Hipotesis
1.        Pertanyaan
Apakah terdapat korelasi positif antara rata-rata IPK mahasiswa S1 dengan angka penilaian  perusahaan penerima pekerja?
2.        Hipotesis
a.         H0= Tidak terdapat korelasi positif antara rata-rata IPK mahasiswa S1 dengan angka penilaian  perusahaan penerima pekerja.
b.         Ha= terdapat korelasi positif antara rata-rata IPK mahasiswa S1 dengan angka penilaian  perusahaan penerima pekerja.
3.        Kriteria Uji
a.         ρhit  ≤ ρtab atau thit ≤ ttab = 2,160 atau sig. > 0,05 artinya tidak ada korelasi
b.         ρhit  > ρtab atau thit > ttab = 2,160 atau sig. < 0,05 artinya ada korelasi

4.        Analisis
ρhit = 0,831





, nilai t hitung yang sebesar 5,386 lebih besar dari t tabel (2,160) memiliki arti bahwa terdapat korelasi positif antara rata-rata IPK mahasiswa S1 dengan angka penilaian  perusahaan penerima pekerja.
ρhit = 0,831, besarnya nilai koefisien korelasi Rank Spearman sebesar 0,831 (dengan tanda **) berarti terdapat hubungan yang sangat kuat (nilai koefisen korelasi antara  0,80 – 1,00) dan sangat signifikan (dengan tanda **) antara rata-rata IPK mahasiswa S1 dengan angka penilaian  perusahaan penerima pekerja. Besarnya keeratan hubungan tersebut sebesar 0,831 atau 83,1 persen.

5.        Kesimpulan
Terdapat korelasi positif yang sangat kuat dan sangat signifikan antara beban kerja dengan burnout Pustakawan di Kota Mataram yang ditunjukan oleh besarnya besarnya r hitung lebih besar dari r tabel dan besarnya signifikansi (0,000) lebih besar dari 0,05.

2.3 Regresi Sederhana
2.3.1 Judul     : Pengaruh Tingkat Pengangguran Sipil terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Riil di Amerika Serikat

2.3.2 Variabel:
Independen       : Tingkat Pengangguran Sipil (X)
Dependen          : Produk Domestik Bruto (PDB) Riil (Y)
2.3.3 Data Penelitian:
Adapun data penelitian dapat dilihat pada tabel 3 di lampiran 1.

2.3.4 Analisis Regresi Sederhana
2.3.4.1 Perhitungan Manual
Untuk menentukan fomula regresi linear sederhana digunakan formula sebagai berikut (Tabel bantuan perhitungan dapat di lihat di Tabel 1 Lampiran 2):
Dimana:




 

2.3.4.2 Perhitungan SPSS
Adapun hasil perhitungan regresi linear sederhana dengan menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Tabel Hasil Perhitungan Regresi Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap PDB Rill Amerika Serikat Tahun 1985-1999
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
11231.345
1038.187

10.818
.000
Tingkat Pengangguran
-701.066
173.238
-.747
-4.047
.001
a. Dependent Variable: PDB Rill




Sumber: Gujarati, 2007: 141 (data diolah)

Tabel 5. Tabel Hasil Perhitungan Regresi Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap PDB Rill Amerika Serikat Tahun 1985-1999
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.747a
.557
.523
652.7504
a. Predictors: (Constant), Tingkat Pengangguran
Sumber: Gujarati, 2007: 141 (data diolah)

Persamaan Regresi:
Y =
11231,345
- 701,066 X

Se
1038.187
173.238
thit
10.818
- 4.047
Sig.
0,000
0,001
R2
0,557



Pengujian Hipotesis:
1.    Pertanyaan
Apakah tingkat pengangguran sipil berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Rill Amerika Serikat?
2.    Hipotesis:
a.         H0: β = 0 = tingkat pengangguran sipil tidak berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Riil Amerika Serikat.
b.        Ha: β ≠ 0 = tingkat pengangguran sipil berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Riil Amerika Serikat.
3.    Kriteria Uji
a.         Taraf nyata, α = 5%
b.        - t tab (0,025; 13) = - 2,160 < thit < t tab (0,025; 13) = 2,160 atau sig. > 0,05 artinya tidak ada pengaruh (H0 diterima).
c.         thit < - t tab (0,025; 13) = - 2,160 dan thit > t tab (0,025; 13) = 2,160 atau sig. < 0,05 artinya ada pengaruh (Ha diterima).

4.    Analisis
a.         Ujit Parsial (Uji t)
Berdsarkan hasil perhitungan SPSS 16.0 diperoleh nilai t hitung koefisien pengangguran sipil sebesar -4,047 lebih kecil dari t tabel (-2,160) maka  dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak ini berarti Ha diterima yang artinya tingkat pengangguran sipil berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Rill Amerika Serikat. Kondisi ini juga ditunjukkan oleh besarnya signifikasi koefisien pengangguran sipil sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 memberikan arti bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tingkat pengangguran sipil terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Riil Amerika Serikat.
b.        Interpretasi Konstanta dan Koefisien Regresi
α = 11.231,345, besarnya intersep regresi sebesar 11.231,345 memiliki arti bahwa, jika tingkat pengangguran sebesar 0 persen maka besarnya Produk Domestik Bruto (PDB) Riil Amerika Serikat sebesar US$ 11.231,341 Milyar.
b = -701,066, besarnya koefisien regresi (tingkat pengangguran sipil) sebesar -701,066 memiliki arti bahwa, jika tingkat pengangguran meningkat sebesar 1 satuan (persen) maka akan mengakibatkan bersarnya Produk Domestik Bruto (PDB) Riil Amerika Serikat turun sebesar 701,066 satuan (US$ milyar).
c.         Interpretasi Koefisien Determinasi (R2)
R2 = 0,557, besarnya koefisien determinasi sebesar 0,557 memiliki arti bahwa, 55,7 persen variasi tingkat pengangguran sipil mampu menjelaskan variasi Produk Domestik Bruto (PDB) Riil Amerika Serikat dan sisanya sebesar 44,3 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.
5.    Kesimpulan
Berdsarkan uji t dan signifikansi di atas maka dapat disimpulkan bahwa,  tingkat pengangguran sipil berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Rill Amerika Serikat. Ini artinya Ha diterima dan Ho ditolak.

2.4 Regresi Berganda (Eksponensial)
2.4.1 Judul Penelitian   : Analisis Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Pada Perusahaan Timbangan “SSS” Surakarta
2.4.2 Variabel:
Dependen           : Volume Penjualan (Y)
Independen        : Biaya Periklanan (X1)
Biaya Promosi Penjualan (X2)
Biaya Personal Selling (X3)
Biaya Publisitas (X4)
2.4.3 Data Penelitian:
Adapun data penelitian dapat dilihat pada tabel 4 di lampiran 1.

2.4.4 Analisis Regresi Berganda (Eksponensial)
Adapun hasil perhitungan regresi linear berganda (eksponensial) dengan menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Hasil Kolom Kerja SPSS

Tabel 6. Hasil Perhitungan Regresi Biaya Promosi (Periklanan, Promosi Penjualan, Personal Selling, dan Publisitas), Serta Volume Penjualan Timbangan Periode Oktober 2007 – Desember 2008
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
4.686
.968

4.841
.001
Ln Periklanan
-.001
.230
.000
-.005
.996
Ln Promosi Penjualan
-.069
.095
-.131
-.723
.486
Ln Personal Selling
.335
.073
.928
4.602
.001
Ln Publisitas
-.027
.216
-.021
-.124
.904
a. Dependent Variable: Ln Volume Penjualan
Sumber: Suryawan, 2009: 54 (data diolah)






Tabel 7. Hasil Perhitungan Regresi Biaya Promosi (Periklanan, Promosi Penjualan, Personal Selling, dan Publisitas), Serta Volume Penjualan Timbangan Periode Oktober 2007 – Desember 2008
ANOVAb

Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.

1
Regression
.048
4
.012
7.536
.005a

Residual
.016
10
.002



Total
.065
14




a. Predictors: (Constant), Ln Publisitas, Ln Promosi Penjualan, Ln Periklanan, Ln Personal Selling

b. Dependent Variable: Ln Volume Penjualan

















Sumber: Suryawan, 2009: 54 (data diolah)
Tabel 8. Hasil Perhitungan Regresi Biaya Promosi (Periklanan, Promosi Penjualan, Personal Selling, dan Publisitas), Serta Volume Penjualan Timbangan Periode Oktober 2007 – Desember 2008

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.867a
.751
.651
.04008
a. Predictors: (Constant), Ln Publisitas, Ln Promosi Penjualan, Ln Periklanan, Ln Personal Selling
Sumber: Suryawan, 2009: 54 (data diolah)

Persamaan Regresi
Y =
4,686
- 0,001 X1
- 0,069 X2
+ 0,335 X3
- 0,027 X4

Se
0,968
0,230
0,095
0,073
0,216
thit
4,841
-0,005
-0,723
4,602
-0,124
Sig.
0,001
0,996
0,486
0,001
0,904
R2
0,751
F
7,536
Sig.
0,005

Pengujian Hipotesis
1.     Pertanyaan
a.       Apakah terdapat pengaruh positif secara parsial biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya personal selling, dan biaya publisitas terhadap volume penjualan?
b.      Apakah terdapat pengaruh secara simultan biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya personal selling, dan biaya publisitas terhadap volume penjualan?

2.     Hipotesis
Hipotesis 1
a.       H0: β = 0 = tidak terdapat pengaruh positif secara parsial biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya personal selling, dan biaya publisitas terhadap volume penjualan.
b.      Ha: β > 0 = terdapat pengaruh positif secara parsial biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya personal selling, dan biaya publisitas terhadap volume penjualan.

Hipotesis 2
a.       H0: β1 = β2 = β3 = β4 = 0 = tidak terdapat pengaruh secara simultan biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya personal selling, dan biaya publisitas terhadap volume penjualan.
b.      Ha: βj ≠ 0 (j = 1, 2, 3, 4) = terdapat pengaruh secara simultan biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya personal selling, dan biaya publisitas terhadap volume penjualan.

3.      Kriteria Uji
Uji Parsial (Uji t)
a.       Taraf nyata, α = 5%
b.      thit > ttab = 1,812 atau sig. ≤ 0,05 artinya ada pengaruh (Ha diterima)
c.       thit ≤ ttab = 1,812 atau sig. > 0,05 artinya tidak ada pengaruh (Ho diterima)

Uji Simultas (Uji F)
a.      Taraf nyata, α = 5%
b.     Fhit > Ftab = 3,48 atau sig. ≤ 0,05 artinya ada pengaruh (Ha diterima)
c.      Fhit ≤ Ftab = 3,48 atau sig. > 0,05 artinya tidak ada pengaruh (Ho diterima)
4.      Analisis
a.      Uji Parsial (Uji t)
Berdsarkan hasil perhitungan SPSS 16.0 diperoleh nilai t hitung koefisien biaya periklanan (X1) sebesar -0,005 lebih kecil dari t tabel (1,812) maka  dapat disimpulkan bahwa H0 diterima ini berarti Ha ditolak yang artinya biaya periklanan tidak berpengaruh terhadap volume penjualan (Y). Kondisi ini juga ditunjukkan oleh besarnya signifikasi koefisien biaya periklanan sebesar 0,996 lebih besar dari 0,05 memberikan arti bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif antara biaya periklanan terhadap volume penjualan.
Nilai t hitung koefisien biaya promosi penjualan (X2) sebesar -0,723 lebih kecil dari t tabel (1,812) maka  dapat disimpulkan bahwa H0 diterima ini berarti Ha ditolak yang artinya biaya promosi penjualan tidak berpengaruh terhadap volume penjualan (Y). Kondisi ini juga ditunjukkan oleh besarnya signifikasi koefisien biaya promosi penjualan sebesar 0,486 lebih besar dari 0,05 memberikan arti bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif antara biaya promosi penjualan terhadap volume penjualan.
Nilai t hitung koefisien biaya personal selling (X3) sebesar 4,602 lebih besar dari t tabel (1,812), maka  dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak ini berarti Ha diterima yang artinya biaya personal selling berpengaruh positif terhadap volume penjualan (Y). Kondisi ini juga ditunjukkan oleh besarnya signifikasi koefisien biaya personal selling sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 memberikan arti bahwa terdapat pengaruh yang positif antara biaya personal selling terhadap volume penjualan.
Nilai t hitung koefisien biaya publisitas (X4) sebesar -0,124 lebih kecil dari t tabel (1,812) maka  dapat disimpulkan bahwa H0 diterima ini berarti Ha ditolak yang artinya biaya publisitas tidak berpengaruh terhadap volume penjualan (Y). Kondisi ini juga ditunjukkan oleh besarnya signifikasi koefisien biaya publisitas sebesar 0,904 lebih besar dari 0,05 memberikan arti bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif antara biaya publisitas terhadap volume penjualan.
b.     Uji Simultas (Uji F)
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 16.0 diperoleh nilai F hitung sebesar 7,536 lebih besar dari F tabel (3,48) maka  dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak ini berarti Ha diterima yang artinya biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya personal selling, biaya publisitas secara serempak berpengaruh terhadap volume penjualan (Y). Kondisi ini juga ditunjukkan oleh besarnya signifikasi sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05.
c.      Interpretasi Konstanta dan Koefisien Regresi
α = 4,686, besarnya intersep regresi sebesar 4,686 memiliki arti bahwa, besarnya volume penjualan sebesar 4,686 persen apabila biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya personal selling dan biaya publisitas sama dengan 0 persen (X1=X2=X3=X4=0).
b1 = -0,001, besarnya koefisien regresi biaya periklanan sebesar -0,001 memiliki arti bahwa, jika biaya periklanan bertambah sebesar 1 persen maka volume penjualan akan turun sebesar 0,001 persen dengan asumsi variabel lain konstan.
b2 = -0,069, besarnya koefisien regresi biaya promosi penjualan sebesar -0,069 memiliki arti bahwa, jika biaya promosi penjualan bertambah sebesar 1 persen maka volume penjualan akan turun sebesar 0,069 persen dengan asumsi variabel lain konstan.
b3 = 0,335, besarnya koefisien regresi biaya personal selling sebesar 0,335 memiliki arti bahwa, jika biaya personal selling bertambah sebesar 1 persen maka volume penjualan akan turun sebesar 0,335 persen dengan asumsi variabel lain konstan.
b4 = - 0,027, besarnya koefisien regresi biaya publisitas sebesar -0,027 memiliki arti bahwa, jika biaya publisitas bertambah sebesar 1 persen maka volume penjualan akan turun sebesar 0,027 persen dengan asumsi variabel lain konstan.

d.     Interpretasi Koefisien Determinasi (R2)
R2 = 0,751, besarnya koefisien determinasi sebesar 0,751 memiliki arti bahwa, 75,1 persen variasi naik turunnya volume penjualan mampu dijelaskan oleh variasi biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya personal selling, dan biaya publisitas. Sisanya sebesar 24,9 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model

5.      Kesimpulan
Berdsarkan uji t dan signifikansi di atas maka dapat disimpulkan bahwa,  hanya variabel biaya personal selling yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan. Sedangkan biaya periklanan, biaya promosi penjualan, dan biaya publisitas tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya volume penjualan.


PENUTUP
Simpulan
Adapun simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Terdapat korelasi positif yang sangat kuat dan sangat signifikan antara beban kerja dengan burnout Pustakawan di Kota Mataram yang ditunjukan oleh besarnya besarnya r hitung lebih besar dari r tabel dan besarnya signifikansi (0,000) lebih kecil dari 0,05.
2.      Terdapat korelasi positif yang sangat kuat dan sangat signifikan antara beban kerja dengan burnout Pustakawan di Kota Mataram yang ditunjukan oleh besarnya besarnya r hitung lebih besar dari r tabel dan besarnya signifikansi (0,000) lebih besar dari 0,05.
3.      Berdsarkan uji t dan signifikansi di atas maka dapat disimpulkan bahwa,  tingkat pengangguran sipil berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Rill Amerika Serikat. Ini artinya Ha diterima dan Ho ditolak.
4.       Berdsarkan uji t dan signifikansi di atas maka dapat disimpulkan bahwa,  hanya variabel biaya personal selling yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan. Sedangkan biaya periklanan, biaya promosi penjualan, dan biaya publisitas tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya volume penjualan.



DAFTAR PUSTAKA
Gujarati, Damodar N. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika. Terjemahan Erlangga. Jakarta
Romadhoni, Lalu Ciptadi. 2014. Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Dan Dukungan Sosial Terhadap Burnout Pustakawan di Kota Mataram. Tesis: Universitas Mataram.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi. Andi. Yogyakarta
Suryawan, Indra. 2009. Analisis Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Pada Perusahaan Timbangan “SSS” Surakarta. Skripsi: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Wirawan, Nata.  2014. Statistika Ekonomi dan Bisnis: Statistika Inferensia. Keraras Emas. Denpasar.


Lampiran 1
Tabel 1. Data Penelitian Beban Kerja dan Burnout Pustakawan di Kota Mataram
NO
BEBAN KERJA (X)
BURNOUT (Y)
1
3,30
3,64
2
3,20
3,50
3
2,80
2,86
4
3,10
3,36
5
3,60
3,73
6
4,20
3,86
7
3,50
3,41
8
2,90
3,50
9
3,90
3,77
10
3,70
3,68
11
3,80
3,59
12
3,20
3,45
13
3,40
3,41
14
2,90
2,86
15
3,10
3,14
Sumber: Romadhoni, 2014 (data diolah)
Tabel 2. Rata-rata IPK Mahasiswa S1 Beberapa Perguruan Tinggi dan Angka Penilaian Perusahaan Penerima Kerja di Amerika Serikat
NO
RATA-RATA IPK (X)
PERINGKAT CALON (Y)
1
3,60
4,50
2
3,57
4,40
3
3,50
4,50
4
3,50
4,10
5
3,40
4,10
6
3,40
3,90
7
3,50
4,10
8
3,30
3,70
9
3,40
3,50
10
3,39
3,20
11
3,28
3,60
12
3,34
4,00
13
3,31
3,50
14
3,20
3,20
15
3.26
3,33
Sumber: Gujarati (2007: 140)

Tabel 3. Produk Domestik Bruto (PDB) Riil dan Tingkat Pengangguran Sipil, Amerika Serikat Tahun 1985-1999
TAHUN
Tingkat Pengangguran (X)
PDB Rill (Y)
1985
7,20
5717,10
1986
7,00
5912,40
1987
6,20
6113,30
1988
5,50
6368,40
1989
5,30
6591,80
1990
5,60
6707,90
1991
6,80
6676,40
1992
7,50
6880,00
1993
6,90
7062,60
1994
6,10
7347,70
1995
5,60
7543,80
1996
5,40
7813,20
1997
4,90
8159,50
1998
4,50
8515,70
1999
4,20
8875,80
Sumber: Gujarati (2007: 141)
Catatan: Produk Domestik Bruto Riil (US$ milyar)
Tingkat pengangguran sipil (%)


Tabel 4. Biaya Promosi (Periklanan, Promosi Penjualan, Personal Selling, dan Publisitas), Serta Volume Penjualan Timbangan Periode Oktober 2007 – Desember 2008
NO
Periklanan (X1)
Promosi Penjualan (X2)
Personal Selling (X3)
Publisitas (X4)
Volume Penjualan (Y)
1
2076
2192
1160
1573
238883
2
2189
2657
1199
1000
243315
3
2217
1673
1201
1106
246825
4
2148
1660
1159
1020
257985
5
2186
1682
1261
1004
238950
6
2849
1671
1977
1225
269134
7
2896
1386
1382
1321
277256
8
1992
1126
1006
1151
290565
9
2043
1343
2213
1240
293209
10
2173
1862
2822
1391
332336
11
2289
2786
2982
1206
324731
12
2433
2910
2345
1166
331661
13
2571
2985
2812
1220
339019
14
2526
2009
2401
1202
367628
15
2520
2106
3685
1263
369731
Sumber: Suryawan (2009: 54)


Lampiran 2
Tabel 1. Tabel Kerja Perhitungan Intersep dan Koefisien Regresi Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap PDB Rill Amerika Serikat Tahun 1985-1999
No
Tingkat Pengangguran (Xi)
PDB Riil(Yi)
XiYi
Xi2
1
7,20
5717,10
41163,12
51,84
2
7,00
5912,40
41386,80
49,00
3
6,20
6113,30
37902,46
38,44
4
5,50
6368,40
35026,20
30,25
5
5,30
6591,80
34936,54
28,09
6
5,60
6707,90
37564,24
31,36
7
6,80
6676,40
45399,52
46,24
8
7,50
6880,00
51600,00
56,25
9
6,90
7062,60
48731,94
47,61
10
6,10
7347,70
44820,97
37,21
11
5,60
7543,80
42245,28
31,36
12
5,40
7813,20
42191,28
29,16
13
4,90
8159,50
39981,55
24,01
14
4,50
8515,70
38320,65
20,25
15
4,20
8875,80
37278,36
17,64
Total
88,70
106285,60
618548,91
538,71
Rata-rata
5,91
7085,71


7867,69



Sumber: Gujarati, 2007: 141 (data diolah)